Merantau

Terlintas sejenak ternyata saya sudah sangat jauh dari rumah, di negara yang tidak pernah terpikirkan untuk menetap dan belajarnya didalamnya. Dulu disuruh dan dipaksa jadi tukang tembak malahan sekarang nyangkut di tempat nan jauh dengan jarak 10.014 km dari rumah. Dari benua Asia sampai ke Benua Afrika. Memang seperti inilah hidup tidak ada yang tau pasti masa depan akan terjadi seperti apa, semuanya penuh dengan misteri dan hal unik didalamnya. Pernah berencana buat balik ke negara asal karena ada beberapa masalah, akan tetapi saya diingatkan dengan salah satu perkataan Buya Hamka yang sangat membekas terkhusus buat anak perantauan yang sarat akan perjuangan, yang berbunyi:

"Anak lelaki tak boleh dihiraukan Panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhkan ke Tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layer robek, itu lebih mulia daripada membalik Haluan pulang". (Buya Hamka).

Meskipun merantau itu pahit, ada banyak cerita dan Pelajaran yang akan didapatkan. Seperti apa yang dilakukan Imam Syafii, dimana beliau pernah merantau ke negeri Mesir dan meninggal disana. Karena Perantaunnya itu beliau mendapatkan ilmu baru dan mengubah qaul (fatwa) nya dari qaul Qadim (fatwa lama) menjadi qaul jadid (fatwa baru). Dalam diwannya Imam Syafii memberikan sebuah nasehat yang terkenal untuk merantau, yang berbunyi:

تَغَرَّبْ عَن الأَوْطَانِ في طَلَبِ الْعُلى # وَسَافِرَ فَفِي الأَسْفَارِ خَمْسُ فَوَائِدِ تَفَرُّجُ هَمْ، وَاكْتِسَابُ مَعِيشَةٍ وَعِلْمٌ، وَآدَابٌ، وَصُحْبَةُ مَاجِد (من الطويل)
 
"Pergilah dari kampung halamanmu untuk mencari kemuliaan # Karena dari merantau ada lima faidah (yang bisa kamu dapatkan)". Terbebas dari kesulitan, mendapat kehidupan yang layak # memperoleh ilmu pengetahuan, adab (tata krama), dan sahabat sejati."

Sadar atau tidak, dengan melakukan rihlah/ berpergian ke suatau daerah. Boleh jadi selain mendapatkan pengetahuan yang bersifat akademik, kita juga memperoleh ilmu tentang menjalani kehidupan, ilmu tentang menghadapi persoalan, rintangan dan lain sebagainya.

Madinatul buuts, 20 Januari 2024

Siddiq Muhammad

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid Sultan Muayyad

Citadel of Saladin

Filosofi Arsitektur Masjid Kuno Rembitan