makna kata iqra' dalam Al-quran

Al-Quran secara harfiah bermakna "bacaan sempurna"  merupakan nama pilihan Allah yang sangat tepat yang dimana tidak ada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis-baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandinginya, sebuah bacaan sempurna lagi mulia. Seorang orientalis H.A.R. Gibb pernah pernah menulis bahwa: "Tidak ada seorang pun dalam seribu lima ratus tahun ini telah memainkan alat bernada nyaring yang demikian mampu dan berani, dan demikian luas getaran jiwa yang diakibatkan nya, seperti yang dibaca Muhammad (Al-Quran). " Dalam Al-Quran terpadu keindahan bahasa, ketelitian, dan keseimbangannya, dengan kedalaman makna, kekayaan dan kebenarannya, serta kemudahan pemahaman dan kehebatan kesan yang ditimbulkan nya. 

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِی خَلَقَ ۝  خَلَقَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ۝  ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ۝  ٱلَّذِی عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ۝  عَلَّمَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مَا لَمۡ یَعۡلَمۡ)

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang belum diketahui [Surat Al-'Alaq 1 - 5].

Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-zuhaili menafsirkan ayat tersebut "Mulailah wahai Muhammad bacaan Al-Qur’anmu dengan menyebut nama Tuhanmu, atau meminta pertolongan kepadaNya, yaitu Dzat yang Maha menciptakan segala sesuatu. Penciptaan adalah nikmat yang paling awal. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah, yaitu gumpalan darah yang memadat".

Mengapa kata Iqra' merupakan perintah pertama yang ditunjukkan kepada nabi, sedangkan beliau adalah seorang yang ummi (yang tidak pandai membaca dan menulis)? 
Iqra' terambil dari akar kata yang berarti "menghimpun", sehingga tidak selalu harus diartikan " Membaca teks tertulis dengan aksara tertentu ". Dari kata " Menghimpun " Lahir aneka ragam makna, seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui, ciri sesuatu, dan mencoba, baik dalam bentuk teks tertulis ataupun tidak. Iqra' (bacalah)! Tetapi apa yang harus dibaca? "Ma aqra'? " tanya Nabi -dalam sebuah riwayat - setelah beliau kepayahan dirangkul dan diperintah membaca oleh malaikat Jibril a.s.

Pertanyaan tersebut tidak untuk dijawab, karena Allah menghendaki agar beliau dan umatnya membaca apa saja, selama bacaan tersebut Bismi Rabbika, dalam arti bermanfaat dan kemaslahatan.Dari kata Iqra' dapat diartikan bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacaan alam, bacaan tanda-tanda zaman, sejarah, diri sendiri, yang tertulis dan tidak tertulis. Demikian objek perintah iqra' mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkaunya dan mengandung segala macam cara yang dapat ditempuh manusia untuk meningkatkan kemampuannya dalam  kemaslahatan. 

Referensi:
1. Wawasan Al-Quran tafsir tematik, Prof. Quraish Shihab
2. Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, tafsir web


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid Sultan Muayyad

Citadel of Saladin

Filosofi Arsitektur Masjid Kuno Rembitan