Filosofi Arsitektur Masjid Kuno Rembitan

Jauh sebelum adanya arsitektur masjid seperti yang kita ketahui saat ini yang terkenal dengan bentuk kubahnya yang besar. Sekitar pada abad 15 masehi (masih perlu penelitian lebih dalam) seorang pemuka agama yang berperan dalam menybarkan agama islam di Lombok Selatan yang dikenal dengan sebutan Wali Nyatok (terdapat beberapa perbedaan mengenai nama asli beliau) membangun sebuah masjid yang sekarang dinamai Masjid Kuno Rembitan.

Masjid tersebut memiliki bentuk khas dan lain daripada bentuk masjid yang umumnya kita ketahui. Seluruh unsur bangunan yang berukuran 7x7 meter ini kebanyakan unsur nya dibuat dari kayu, bambu dan atap yang diwarnai dengan bahan dari ilalang yang memakai tali ijuk, sejenis akar gantung yang banyak dipakai karena dapat bertahan sangat lama. Namun, dari bentuknya yang khas ada filosofi yang terkandung didalamnya.
Pertama, Pintu masuk masjid kuno rembitan memiliki ukuran sangat kecil. Bahkan untuk memasukinya perlu merunduk dengan kepala yang harus didahulukan untuk masuk kemudian baru kaki. Filosofi yang terkandung adalah manusia terlahir dari Rahim ibu yang kecil dan dimulai dari kepala sampai yang terakhir kaki.
Kedua, Atap masjid dibuat menjadi rendah, terkandung maksud bahwa manusia harus selalu merunduk, tawadhu' atau rendah hati.
Ketiga, Bentuk arsitektur Masjid dibuat memiliki dua buah atap yang berada dibagian atas dan bawah dengan filosofi yang menjelaskan tentang dua hubungan manusia hablumminnAllah secara vertikal dan hablumminannass secara horizontal.

Refrensi:

Wawancara dari beberapa tokoh

https://www.google.com/amp/s/www.metrontb.com /ntb/amp/pr-8187142825/masjid-kuno-rembitan -situs-peninggalan-sejarah-islam-di-lombok-tengah -abad-ke-15

Madinatul buuts, 19 Muharram 1445



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid Sultan Muayyad

Citadel of Saladin