Berulang-ulang dalam waktu 83 tahun lebih



           Dari sekian banyak misteri kehidupan yang terjadi, yang paling membuat saya menjadi heran adalah keadaan saya saat ini  yang berbeda dari apa yang telah saya rencanakan  sebelumnya, mungkin hal tersebut disebabkan karena doa saya atau doa kedua orang tua. Dimana saya masih ingat betul saat itu saya sangat mendambakan untuk masuk ke sekolah kedinasan impian saya.
         Beberapa usaha telah saya lakukan dari belajar, olahraga, ikut kursus hampir satu tahun lamanya dan yang tidak kalah pentingnya juga adalah  berdoa. Namun, doa yang saya panjatkan bukan doa supaya lulus masuk ujian kedinasan melainkan saya berdoa kepada Allah SWT supaya mendapatkan yang terbaik menurut Nya, karena memang apa yang kita inginkan dan terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Allah Ta’ala dan apa yang menurut Allah Ta’ala terbaik  maka itulah yang paling baik bagi kita. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran bahwa Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui.
        Pada saat itu saya masih ingat doa saya tersebut saya kencangkan terus ketika memasuki sepuluh terakhir di bulan Ramadhan disaat itakaf di Masjid Agung Praya Bersama teman-teman seperjuangan dulu (seperti yang di gambar). Berharap mendapatkan kemuliaan malam Lailat Al-Qadar. Berhubung sepuluh malam terakhir saya juga menyelipkan doa  supaya dimudahkan dalam menghafal Al-Quran.             Dan alhasil Alhamdulilahnya saya tidak lulus dari ujian tersebut yang berarti hal tersebut bukan menjadi pilihan  terbaik.
        Saya masih teringat perkataan guru saya Ustadz Amir, kurang lebih beliau berkata “bahwa keberhasilan yang kita raih kadang-kadang merupakan hasil dari beberapa doa yang duhulu kita minta kepada Allah” 
         Saya melihat keadaan saya saat ini adalah mungkin dari beberapa doa yang saya panjatkan dahulu yang telah diijabah oleh Allah dan sisa nya mungkin masih menunggu waktu yang tepat untuk diijabah seperti doa saya supaya dikasih j093h yang terbaik (masih menunggu waktu).
Berkenaan dengan saat ini sudah memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan atau setara dengan 83 tahun lebih, yang artinya kalau kita mengerjakan kebaikan maka seakan-akan perkerjaan itu dilakukan berulang kali selama 83 tahun lebih dan umur kita pun belum tentu sampai sebanyak itu.
        Kabar baiknya setiap muslim pasti menemuai malam Lailat Al-Qadar selagi dia masih hidup. Namun, yang membedakan nya adalah dalam keadaan apa kita menjumpainya? Apakah saat main game, tidur, nongki, (berarti main game, tidur sama nongkinya  diulang terus selama 1000 bulan!) atau melakukan kebaikan dan ibadah didalamnnya.

Lombok Tengah, 21 Ramadhan 1443 Hijriah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid Sultan Muayyad

Citadel of Saladin

Filosofi Arsitektur Masjid Kuno Rembitan