Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

Citadel of Saladin

Gambar
Ketika baru pertama kali sampai di Kairo, ada satu tempat yang menarik perhatian saya yaitu bangunan megah yang menyerupai benteng dan membentang di atas bukit Muqattam. Bangunan tersebut dapat dilihat dengan jelas dari kejahuan karena letaknya diatas bukit. Para Masisir pun sudah tidak asing dengan benteng tersebut yang bernama Benteng Salahuddin atau Qal'ah Jabal. Sesuai dengan namanya bangunan tersebut dibangun oleh Shalahuddin Al Ayubi yang memiliki nama asli Abul Muzhaffar Yusuf bin Najmuddin Ayyub bin Syadziy bin Marwan pada tahun 1176 - 1183 dan disempurnakan pada tahun 1208 dengan tujuan untuk melindungi kota Kairo dari serangan tantara salib Ketika itu. Bangunan Qal'ah ini menjadi salah satu bukti dari kecerdasan seorang Shalahuddin yang memilih bukit Muqattam sebagai letak pembangunan benteng dengan tujuan mempermudah dalam melakukan penyerangan dan pengintaian sekaligus. Dari beberapa sumber juga diceritakan bahwa Ketika Shalahuddin ingin memb

Merantau

Gambar
Terlintas sejenak ternyata saya sudah sangat jauh dari rumah, di negara yang tidak pernah terpikirkan untuk menetap dan belajarnya didalamnya. Dulu disuruh dan dipaksa jadi tukang tembak malahan sekarang nyangkut di tempat nan jauh dengan jarak 10.014 km dari rumah. Dari benua Asia sampai ke Benua Afrika. Memang seperti inilah hidup tidak ada yang tau pasti masa depan akan terjadi seperti apa, semuanya penuh dengan misteri dan hal unik didalamnya. Pernah berencana buat balik ke negara asal karena ada beberapa masalah, akan tetapi saya diingatkan dengan salah satu perkataan Buya Hamka yang sangat membekas terkhusus buat anak perantauan yang sarat akan perjuangan, yang berbunyi: "Anak lelaki tak boleh dihiraukan Panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhkan ke Tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layer robek, itu lebih mulia daripada membalik Haluan pulang". (Buya Hamka).